
Travel iKidangbang-Dua hari lagi, yaitu tanggal 14 Agustus, jutaan pemuda dan anggota dewasa Gerakan Pramuka di seluruh wilayah negara akan merayakan Hari Pramuka.
Hari ini bukan hanya sekadar peringatan biasa, tetapi merupakan momen untuk merenung dan merasa bangga terhadap perjalanan panjang Gerakan Pramuka yang telah menjadi wadah dalam membentuk karakter, kepemimpinan, serta semangat patriotisme bagi generasi penerus bangsa.
Sejak diresmikan pada tahun 1961, Pramuka telah menjadi tempat kedua bagi jutaan pemuda dalam mempelajari tentang kemandirian, kerja sama, serta kepedulian terhadap sesama, yang seluruhnya dijelaskan dalam Dasa Darma dan Tri Satya.
Sekarang, dengan semangat yang tak pernah luntur, perayaan Hari Pramuka ke-64 pada tahun 2025 menjadi kesempatan untuk memperkuat kembali komitmen Pramuka sebagai pelopor utama dalam membentuk masa depan Indonesia yang lebih tangguh dan berintegritas.
Dalam artikel kali ini Travel iKidangbang.pikiran-rakyat.comakan membahas singkat sejarah lahirnya Gerakan Pramuka serta tema yang diangkat dalam perayaan hari jadinya yang ke-64 yang dikumpulkan dari berbagai sumber.
Hari Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus sebagai pengingat peristiwa penting pada tahun 1961 saat Gerakan Pramuka Indonesia secara resmi diperkenalkan kepada publik.
Meskipun organisasi kepanduan telah ada di Indonesia sejak masa Hindia-Belanda, Presiden Soekarno berusaha menggabungkan ratusan kelompok kepanduan yang ada menjadi satu wadah yang lebih solid.
Proses penggabungan ini dimulai dengan pidato Presiden Soekarno pada 9 Maret 1961 di hadapan tokoh-tokoh kepanduan, yang kemudian dikenal sebagai Hari Tunas Gerakan Pramuka.
Setelah itu, pada tanggal 20 Mei 1961, dikeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 238 Tahun 1961 yang menentukan Gerakan Pramuka sebagai organisasi tunggal yang berhak menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia.
Puncaknya terjadi pada 14 Agustus 1961, saat Presiden Soekarno mengukuhkan pengurus Majelis Pimpinan Nasional (Mapinas), Kwartir Nasional (Kwarnas), dan Kwartir Nasional Harian (Kwarnari) di Istana Negara.
Pada hari yang sama, Panji Gerakan Pramuka juga diberikan.
Setelah acara pelantikan, diadakan defile Pramuka yang bertujuan memperkenalkan Gerakan Pramuka kepada masyarakat. Kesempatan ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Pramuka yang dirayakan setiap tahun.
Bapak Pramuka Indonesia :
Tokoh yang memainkan peran penting dalam pembentukan Gerakan Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Ia merupakan salah satu tokoh utama dalam Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang dibentuk oleh Presiden Soekarno.
Berkat sumbangsinya, Sri Sultan Hamengkubuwono IX diberikan gelar Bapak Pramuka Indonesia.
Makna dan Tujuan Kegiatan Pramuka :
Pramuka (Praja Muda Karana), yang artinya "Jiwa Muda yang Senang Berkarya", merupakan lembaga pendidikan nonformal yang bertujuan untuk membentuk generasi muda menjadi pribadi yang berintegritas, tangguh, berakhlak tinggi, serta memiliki rasa persatuan dan cinta tanah air.
Melalui kegiatan kepramukaan, anggota Pramuka diajarkan untuk:
* Percaya dan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
* Mengutamakan kepentingan bangsa, tanah air, sesama, serta lingkungan sekitar.
* Menjaga kesehatan diri sendiri.
* Mematuhi Kode Kehormatan Pramuka ( Satyadarma dan Dasadarma ).
Setiap tahun, Hari Pramuka diperingati melalui berbagai kegiatan, seperti upacara, perkemahan, jambore, serta lomba-lomba yang bertujuan untuk memperkuat ikatan persaudaraan antar anggota Pramuka dan menumbuhkan nilai-nilai tinggi dalam kepanduan.
Pada tahun 2025, Gerakan Pramuka akan merayakan Hari Pramuka yang ke-64. Tema resmi untuk perayaan ini telah ditentukan oleh Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka.
Tema Hari Pramuka tahun 2025 adalah:
Kerja sama dalam memperkuat kemandirian bangsa
Makna Tema :
Tema ini menekankan peran penting Gerakan Pramuka sebagai bagian tak terpisahkan dari masyarakat dalam memperkuat ketahanan bangsa. Makna yang terkandung dalam tema ini meliputi:
* Kerja sama: Gerakan Pramuka tidak bekerja sendirian, tetapi berkoordinasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dari sektor pemerintah, swasta, serta komunitas lainnya. Kerja sama ini dilakukan guna menghasilkan dampak yang lebih signifikan.
* Membangun: Kata "membangun" menggambarkan bahwa Gerakan Pramuka memiliki peran yang aktif dan positif. Gerakan ini tidak hanya diam, tetapi terus bergerak dan menciptakan karya serta inovasi demi kemajuan negara.
* Kekuatan Bangsa: Inti dari tema ini adalah memperkuat ketahanan bangsa melalui berbagai aspek, seperti:
* Sosial: Memperkuat persatuan dan kerukunan, serta meningkatkan rasa toleransi dalam masyarakat.
* Ekonomi: Membangun semangat wirausaha dan kemampuan mandiri di kalangan pemuda.
* Lingkungan: Mengajak anggota Pramuka agar lebih memperhatikan perlindungan alam dan lingkungan sekitar.
Oleh karena itu, tema ini menekankan bahwa pada usia ke-64, Gerakan Pramuka semakin dewasa dan sesuai dengan perkembangan sebagai agen perubahan yang fleksibel. Pramuka diharapkan menjadi fondasi penting yang terus bekerja sama untuk menghadapi berbagai tantangan dan membangun Indonesia yang lebih tangguh dan mandiri.***