Bendera Raksasa Berkibar di Puing Jembatan Karang Resik

Bendera Raksasa Berkibar di Puing Jembatan Karang ResikKORAN-PIKIRAN RAKYAT -Bendera merah putih raksasa terpasang di salah satu tiang bekas Jembatan Karang Resik Kota Tasikmalaya, hari Minggu tanggal 10 Agustus 2025. Jembatan tersebut menjadi saksi bisu perjuangan para pahlawan dalam menghadapi agresi militer.

Pemasangan bendera besar di atas puing jembatan Karang Resik adalah bagian dari rangkaian kegiatan Road to Temu Akrab Pecinta Alam (TAPA) 2025, yang diinisiasi oleh berbagai komunitas pecinta alam sebagai wujud rasa cinta terhadap tanah air dan penghormatan terhadap nilai-nilai perjuangan.

Puncak perayaan TAPA 2025 akan diadakan di kawasan Pasir Datar Gunung Galunggung pada tanggal 17 Agustus 2025.

Dua anggota dari perwakilan mahasiswa pecinta alam serta tim penggiat Tasikmalaya Caving Community (TCC) turun di sisi Jembatan Perjuangan Karang Resik dengan metode prusiking—menggunakan tali dan simpul prusik—untuk mengibarkan bendera merah putih yang berukuran besar 10 meter x 4 meter.

Di bawah terik matahari, kain merah putih itu berhasil berkibar perkasa di salah satu beton bekas penyangga jembatan dan menjadi tanda bahwa semangat perjuangan para pahlawan melawan penjajah di Tasikmalaya pada tahun 1947 tidak pernah padam.

Keriuhan, tepuk tangan, dan teriakan Merdeka dari masyarakat terdengar setiap kali bendera merah putih berkibar diterpa angin, seolah menyatukan seluruh yang hadir dalam perasaan bangga dan haru.

Presiden Republik Air Tasikmalaya Harniwan Obech mengatakan, alasan pengibaran bendera besar di sisa jembatan Karang Resik adalah karena lokasi tersebut merupakan saksi bisu peristiwa pertempuran di Tasikmalaya saat agresi militer Belanda pada tahun 1947.

"Serangan tersebut memaksa Sewaka, Gubernur Jawa Barat saat itu, untuk berpindah ke daerah terpencil Tasikmalaya," kata Obech.

Usaha Belanda menguasai Tasikmalaya mendapat perlawanan keras, salah satunya adalah terjadinya pertempuran hebat yang berlangsung di jembatan Karang Resik, batas antara Tasikmalaya dan Ciamis.

Mengenang kisah pahlawan yang heroik, para penggemar alam terdorong untuk mengenang peristiwa tersebut dengan menampilkan bendera merah putih sambil menyampaikan pesan moral kepada masyarakat bahwa pengibaran bendera ini merupakan bentuk penghormatan terhadap jasa-jasa para pahlawan.

Selain Karang Resik, beberapa tempat lain seperti Monumen Perjuangan Rakyat dan Tugu Adipura sering menjadi tempat pelaksanaan perayaan kemerdekaan di Kota Tasikmalaya.

Ketua Forum Komunikasi Pecinta Alam Tasikmalaya (FKPAT) Miftah Rizky menyatakan, generasi muda perlu memahami sejarah lokal agar tidak kehilangan akar perjuangannya. "Meskipun kita berkembang dalam teknologi, semangat kerja sama dan keberanian seperti tahun 1947 tetap harus kita lestarikan," katanya.

Acara tersebut, menurutnya, juga menjadi kesempatan untuk lebih memperkuat pengibaran bendera merah putih menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال