Festival Bunga Internasional Tomohon Targetkan 300 Ribu Pengunjung

Featured Image

Dampak Ekonomi dan Peningkatan Wisatawan di Tomohon International Flower Festival

Festival Bunga Internasional Tomohon (TIFF) yang berlangsung di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, pada 8-12 Agustus 2024 memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat setempat. Pemerintah Kota Tomohon menargetkan jumlah pengunjung festival ini mencapai lebih dari 300 ribu orang, baik lokal maupun mancanegara. Acara ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sebagai momentum penting untuk memperkuat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus menyampaikan bahwa TIFF menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Ia menjelaskan bahwa festival ini dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata yang mampu meningkatkan kunjungan wisatawan asing, membuka lapangan kerja, serta mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berbasis budaya lokal. "Kita perlu memperluas akses pasar dan teknologi bagi para petani bunga, sekaligus memberikan pelatihan branding kepada pelaku ekonomi kreatif," ujarnya dalam sebuah kesempatan.

Bunga menjadi identitas utama Kota Tomohon. Semua bunga yang dipamerkan dalam parade festival berasal dari para petani setempat, sementara dekorator yang terlibat juga berasal dari wilayah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa TIFF tidak hanya sekadar acara hiburan, tetapi juga sarana promosi potensi lokal yang luar biasa.

Masuk dalam Agenda Karisma Event Nusantara

TIFF tahun ini diselenggarakan untuk yang ke-13 kalinya dan telah masuk dalam agenda Karisma Event Nusantara (KEN) selama empat tahun berturut-turut. Tahun ini, festival ini diikuti oleh peserta dari lima negara, yaitu Jepang, Amerika Serikat, Turki, Albania, dan Filipina. Selain itu, ada juga partisipasi dari Kementerian Pariwisata, lembaga pemerintah, perbankan, swasta, serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pembukaan TIFF 2025 dilakukan dengan tarian kolosal Anak Maesaan Wo Kawangunan. Tarian ini menggambarkan sejarah berdirinya Kota Tomohon. Perpaduan antara adat dan budaya yang kaya akan nilai-nilai luhur ini menjadi ciri khas dari acara ini. Tanah subur yang dimiliki Kota Tomohon telah menjadi dasar tumbuhnya bunga-bunga yang mempercantik alam kota ini.

Agenda Utama dan Pengakuan Internasional

Setelah pembukaan, TIFF dilanjutkan dengan agenda utama, yaitu parade 30 float bunga dan karnival busana yang dihiasi bunga segar. Busana ini dibuat dengan seni dan desain inovatif yang menampilkan kreativitas para pengrajin lokal. Karnaval ini melewati jalur protokol Kota Tomohon dan berakhir di Stadion Babe Palar.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan bahwa TIFF menjadi ajang promosi pariwisata Indonesia di tingkat internasional. Ia berharap festival ini terus berkembang sebagai simbol kebanggaan bangsa. "Dari Tomohon kita kirim pesan kepada dunia, inilah Indonesia indah dalam keberagaman, kuat dalam sinergi, besar dalam budaya," ujarnya dalam pidato saat acara.

Potensi Wisata dan Keterlibatan Masyarakat Lokal

Selain menjadi ajang seni dan budaya, TIFF juga memiliki potensi besar dalam menarik minat wisatawan. Berbagai destinasi unik di Kota Tomohon seperti tempat-tempat yang menarik minat wisatawan asing juga turut mendukung keberhasilan festival ini. Di samping itu, adanya peningkatan keterlibatan masyarakat lokal, terutama para petani bunga dan pelaku ekonomi kreatif, menjadi faktor penting dalam kesuksesan TIFF.

Festival ini bukan hanya sekadar acara rutin, tetapi juga menjadi wadah untuk menunjukkan kekayaan budaya dan potensi ekonomi daerah. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, TIFF diharapkan dapat menjadi contoh sukses dalam mengembangkan pariwisata berbasis budaya dan lingkungan.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال