
TAHUN lalu seorang pilotmeninggal beberapa jam setelah penerbangan yang berlangsung selama 12 jam. Pilot dari Turkish Airlines yang berusia 59 tahun sempat pingsan dan melakukan pendaratan darurat di New York. Kejadian pilot yang sakit atau meninggal memang jarang menyebabkan kecelakaan atau situasi yang mengancam penumpang. Namun, hal ini menimbulkan rasa penasaran tentang apa yang akan terjadi jika seorang pilot tiba-tiba sakit atau meninggal saat sedang terbang.
Sebelum setiap penerbangan, seluruh awak kabin melakukan pemeriksaan apakah mereka layak bertugas di udara atau tidak. Dan biasanya sebagian besar pilot yang sakit tidak pernah bisa naik ke pesawat sejak awal. "Ini karena kami mengevaluasi 'Kondisi Tubuh untuk Terbang' sebelum setiap penerbangan," jelas Adam Cohen, seorang kapten di SkyWest Airlines seperti dikutip dariTravel+Leisure.
Meskipun bukan panduan lengkap, daftar periksa kesehatan pra-penerbangan yang dikeluarkan oleh Badan Administrasi Penerbangan Amerika Serikat (FAA) untuk para pilot disebut Daftar Periksa IMSAFE. Setiap huruf dalam istilah ini merupakan singkatan dari kondisi medis, pengobatan, stres, alkohol, kelelahan, dan emosi. Jika seorang pilot merasa tidak dalam kondisi 100 persen di salah satu aspek tersebut, atau jika mereka terpengaruh oleh penggunaan obat atau minum alkohol, maka mereka sebaiknya menahan diri untuk tidak terbang dan menginformasikan hal tersebut kepada dokter.
Untuk menerbangkan pesawatPesawat komersial yang membawa lebih dari enam penumpang, semua pilot harus memiliki surat keterangan medis yang dikeluarkan oleh dokter pemeriksa penerbangan resmi. Surat ini menunjukkan bahwa mereka dalam kondisi fisik dan mental yang baik, serta berlaku selama 6 hingga 12 bulan, tergantung pada usia pilot. Pilot perlu menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala, dan tidak boleh mengalami obesitas parah atau memiliki masalah penggunaan zat yang berlebihan.
Pilot mengalami sakit selama penerbangan
Meskipun FAA dan maskapai penerbangantelah berusaha maksimal untuk menjaga kesehatan pilot komersial serta memberikan makanan yang berbeda kepada mereka guna mencegah seluruh awak kabin keracunan makanan. Pilot terkadang mengalami sakit selama penerbangan yang sedang mereka lakukan. Namun, hal ini tidak selalu menandakan situasi darurat.
Rock Saddy, seorang pilot dan perwakilan Cirrus Aviation Services, menyatakan bahwa jika seorang pilot sakit atau tidak mampu selama penerbangan, pilot lainnya sudah siap untuk mengambil alih dan mengoperasikan pesawat secara aman. "Penerbangan komersial selalu memiliki setidaknya dua pilot yang terlatih di kokpit, dan dalam beberapa situasi, khususnya pada penerbangan jarak jauh, mungkin ada juga pilot cadangan di dalam pesawat," ujarnya.
Selain memastikan kenyamanan penumpang, pramugari juga dilatih untuk menangani situasi darurat medis. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), pesawat di Amerika Serikat yang memiliki satu atau lebih pramugari harus dilengkapi dengan alat defibrilator otomatis yang telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) serta kotak pertolongan pertama, ditambahkan kotak pertolongan medis darurat yang berisi obat-obatan khusus yang tidak tersedia di kotak pertolongan pertama biasa.
Menurut Saady, banyak maskapai memiliki akses 24/7 ke layanan seperti MedLink yang menghubungkan kru pesawat dengan dokter unit darurat melalui telepon, satelit, atau radio. Jika seorang pilot mengalami kondisi kesehatan yang parah, dokter yang terlatih akan memberi instruksi kepada pilot yang menggantikan untuk mendarat di bandara terdekat yang sesuai sehingga pilot yang sakit dapat segera mendapatkan perawatan medis.