Tatang Group Juara Pertama Festival Perahu Bidar Tradisional

Featured Image

Perahu Bidar Jaka Meraih Juara Pertama di Festival Tradisional

Perahu bidar milik Muhammad Alaudin Sakagarhan atau dikenal sebagai Jaka berhasil meraih juara pertama dalam Festival Perahu Bidar Tradisional yang diselenggarakan di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Kemenangan ini diraih dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia. Jaka menjadi satu-satunya pemilik perahu bidar di Palembang yang mampu memenangkan perlombaan tersebut.

Perahu yang mewakili Dinas Perhubungan (Dishub) Palembang dengan 57 orang pendayung berhasil mengalahkan Kabupaten Ogan Ilir dengan selisih sangat tipis. Sementara itu, tim dari Bank Sumatera Selatan–Bangka Belitung (Sumsel-Babel) menduduki posisi ketiga. Jaka menyampaikan rasa syukur dan bangga atas kemenangan yang diraihnya.

“Alhamdulilah kami patut bersyukur dan bangga, karena bisa menang hari ini,” ujarnya saat diwawancarai usai menerima piala dan papan hadiah.

Jaka bersama Fathurrahaman melakukan perbaikan pada perahu sebagai persiapan mengikuti festival yang akan mewakili Kota Palembang dalam rangka HUT RI ke-80. Usaha Jaka berlatih selama hampir dua bulan berbuah manis. Tim yang terlibat bukan berasal dari atlet profesional, melainkan masyarakat yang bekerja sebagai nelayan dan buruh. Mereka mampu bekerja sama dengan baik dalam perlombaan ini.

Atas kemenangan tersebut, Jaka membawa pulang hadiah sebesar Rp25 juta. Uang tersebut tidak hanya digunakan untuk biaya pemeliharaan perahu, tetapi juga akan dibagikan kepada para pendayung yang telah berjuang hingga timnya menjadi juara.

“Kemenangan ini bukan hanya milik saya, tapi juga seluruh pendayung. Hadiah ini akan kami gunakan untuk merawat perahu, sekaligus kami bagi untuk para pendayung sebagai bentuk apresiasi,” kata Jaka.

Festival Perahu Bidar Tradisional di Palembang setiap Agustus selalu menjadi daya tarik bagi warga lokal, wisatawan domestik hingga mancanegara. Selain itu, festival ini menjadi ajang pembuktian bagi tim-tim terbaik dari berbagai daerah di Sumsel. Tahun ini, kemenangan Jaka sekaligus menegaskan eksistensinya sebagai satu-satunya pemilik perahu bidar di Kota Palembang.

Pengalaman Masa Lalu yang Menjadi Pembelajaran

Tidak hanya sekadar kemenangan, kemenangan tahun ini terasa lebih istimewa bagi Jaka. Pasalnya, pada lomba sebelumnya ia gagal meraih juara karena perahunya sempat menabrak tongkang batubara di jalur Sungai Musi, yang membuat langkah timnya terhenti lebih awal.

“Alhamdulillah, setelah pengalaman pahit itu kami belajar banyak. Tahun ini semua pendayung lebih kompak, fokus, dan akhirnya bisa juara,” katanya.

Keunikan Perahu Bidar dan Tradisi yang Terjaga

Perahu bidar memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi di Palembang. Dalam festival ini, peserta harus mengayuh dari hulu ke hilir Sungai Musi, menunjukkan kekuatan dan kerja sama antar anggota tim. Setiap tahun, festival ini menjadi momen penting untuk melestarikan tradisi yang sudah ada sejak lama.

Selain itu, festival ini juga menjadi ajang promosi pariwisata. Banyak wisatawan yang datang untuk menyaksikan langsung pertandingan yang penuh semangat dan antusiasme. Tampilannya pun menarik, dengan perahu yang dihiasi dengan warna-warna cerah dan desain khas daerah.

Kesiapan dan Persiapan yang Matang

Untuk menghadapi festival ini, Jaka dan timnya melakukan persiapan yang matang. Latihan dilakukan selama hampir dua bulan, termasuk perbaikan dan penyesuaian pada perahu. Mereka juga memastikan bahwa semua anggota tim dalam kondisi fisik yang prima agar dapat berlari secepat mungkin.

Selain itu, Jaka juga mengajak masyarakat umum untuk ikut serta dalam latihan, sehingga mereka bisa merasakan pengalaman yang sama seperti atlet profesional. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga tradisi dan budaya lokal.

Harapan Masa Depan

Kemenangan Jaka di Festival Perahu Bidar Tradisional tidak hanya menjadi pencapaian pribadi, tetapi juga menjadi motivasi bagi masyarakat Palembang untuk terus melestarikan tradisi yang unik ini. Ia berharap, festival ini bisa terus diadakan dan semakin diminati oleh masyarakat luas.

Selain itu, Jaka juga berencana untuk mengembangkan perahu bidar sebagai objek wisata, sehingga bisa memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Dengan begitu, tradisi yang sudah ada sejak lama bisa tetap hidup dan berkembang.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال