Sejarah Pramuka: Dari Awal Hingga Masuk Indonesia

Pramuka merupakan kependekan dari Praja Muda Karana yang berarti jiwa muda yang senang berkreasi. Organisasi ini terdapat di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP hingga SMA.

Kegiatan pramuka ini akan membantu mengasah kemampuan siswa agar menjadi individu yang kreatif dan mampu menghadapi berbagai situasi. Selain itu, kegiatan ini juga akan memberikan bimbingan tentang semangat kebangsaan serta nilai-nilai luhur dalam kehidupan.

Banyak sekali kegiatan yang bisa diikuti ketika menjadi anggota pramuka. Mulai dari ikut serta dalam lomba, menghadiri perkemahan, hingga mengikuti jambore tingkat nasional maupun internasional.

Selain itu, anggota pramuka juga memiliki rencana tahunan berupa memperingati Hari Pramuka Nasional. Perayaan ini dilaksanakan setiap tanggal 14 Agustus.

Selain itu, tanggal 22 Februari selalu diperingati sebagai Hari Pramuka Dunia. Peringatan Hari Pramuka Dunia ini jatuh pada hari kelahiran Bapak Pramuka Dunia, yaitu Baden Powell.

Kali ini, Travel iKidangbangakan memberikan informasi tentang sejarah Pramuka di Indonesia. Simak dan sampaikan kepada anak-anak, Ma!

1. Sejarah lahirnya pramuka

Didirikannya Pramuka diinisiasi oleh Baden Powell. Awalnya, pada tahun 1907 ketika Baden Powell menjabat sebagai Letnan Jenderal angkatan darat Inggris, ia menyelenggarakan perkemahan pramuka di Pulau Brownsea, Inggris.

Pengalaman itu ia tulis dan dijadikan sebuah buku yang berjudul "Scouting For Boys". Buku tersebut menyebar ke seluruh penjuru Inggris serta beberapa negara lainnya. Akhirnya, terbentuklah organisasi pramuka.

Awalnya organisasi ini hanya diikuti oleh para pemuda. Namun, pada tahun 1912 Badan Powell dibantu oleh adiknya Agnes Powell mendirikan organisasi pramuka untuk perempuan "Girl Guides".

Organisasi pramuka akhirnya dilanjutkan oleh istri Baden Powell.

Powell terus memperluas organisasi pramuka. Ia kemudian mendirikan kelompok pramuka untuk anak-anak dengan nama CUB atau anak serigala pada tahun 1961. Organisasi kepramukaan ini menggunakan buku panduan The Jungle Book.

Setelah membentuk pramuka untuk anak-anak, Powell kemudian mendirikan "Rover Scout" bagi remaja berusia 17 tahun pada tahun 1918.

Pada tahun 1920, tepatnya dari tanggal 30 Juli hingga 8 Agustus, diadakan pertama kalinya Jambore Dunia. Kegiatan ini merupakan pertemuan besar antara anggota pramuka dari berbagai belahan dunia. Acara tersebut dilaksanakan dengan cara berkemah bersama.

Jambore pertama diselenggarakan di Olympia Hall, London, dengan jumlah peserta sekitar 8.000 anggota pramuka yang datang dari 34 negara berbeda.

Pada acara tersebut, Baden Powell diangkat sebagai Chief Scout of the World atau Bapak Pandu Dunia.

Tidak hanya itu, pada tahun 1920 juga dibentuk Dewan Internasional Organisasi Pramuka yang terdiri dari 9 anggota. Selanjutnya, penunjukan London sebagai kantor sekretariat Pramuka dunia. Namun pada tahun 1958, kantor tersebut dipindahkan ke Geneva dan kembali ke Swiss pada tahun 1968.

Keberadaan pramuka semakin meningkat pesat pada tahun 1922 ketika Baden Powell merilis bukunya yang kedua mengenai pramuka dengan judul 'Rovering to Success' yang berarti 'Mengembara Menuju Kesuksesan'.

Buku itu menceritakan seorang pemuda yang berjuang mengayuh perahu menuju sebuah pantai. Cerita ini memberikan semangat kepada banyak orang. Akhirnya, gerakan pramuka semakin berkembang.

Sekarang, Biro Kepramukaan Dunia Putra memiliki 5 kantor wilayah yaitu Costa Rica, Mesir, Filipina, Swiss, dan Nigeria. Sementara itu, Biro Kepramukaan Dunia Putri berkedudukan di London dengan 5 kantor wilayah di Eropa, Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin.

2. Proses lahirnya pramuka di Indonesia

Gerakan pramuka di Indonesia berawal pada tahun 1912. Awalnya, organisasi ini dikenal dengan nama Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang kemudian berubah menjadi Nederlands-Indische Padviders Vereeniging (NIPV) pada tahun 1916.

Mengamati aktivitas pramuka yang ada di Indonesia menginspirasi tokoh-tokoh pergerakan nasional untuk membentuk Padvinders (Pandu) bagi anak bangsa.

Akhirnya berdirilah Padvinders Indonesia seperti JPO (Javaanse Padvinders Orgcmizatie), JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamftsche Padvinderzj), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), serta Padvinders Muhammadiyah yang kemudian dikenal dengan nama Hizbul Wathan atau HW.

Organisasi tersebut akhirnya bergabung. Awalnya dibentuk PAPI (Persaudaraan Antara Pandu Indonesia) yang merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ, dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928.

Sayangnya PAPI tidak mampu bertahan lama. Selanjutnya dibentuklah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang didirikan oleh tokoh-tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan).

Namun, PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.

Keberadaan gerakan kepanduan di Indonesia semakin berkembang. Hal ini menyebabkan munculnya berbagai gerakan kepanduan di Indonesia antara tahun 1928 hingga 1935. Gerakan-gerakan tersebut memiliki semangat nasionalis maupun agama.

Kelompok-kelompok kepanduan yang mengedepankan semangat nasionalisme antara lain Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK), serta Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI).

Sementara organisasi kepanduan yang berakar pada agama seperti Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathan, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Asas Katolik Indonesia (KAKI), dan Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).

3. Jalannya kepramukaan di Indonesia setelah kemerdekaan

Pada tanggal 28 Desember 1945, berdirilah Pandu Rakyat Indonesia di Solo. Organisasi kepanduan ini merupakan satu-satunya yang diakui oleh keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Nomor 93/Bhg.A, yang dikeluarkan pada 1 Februari 1947.

Namun, beberapa tahun berikutnya banyak organisasi kepanduan kembali muncul. Akhirnya, Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan mengganti Keputusan Nomor 93/Bhg.A, Tanggal 1 Februari 1947 dengan Keputusan Nomor 23441/ Kab, Tanggal 6 September 1951.

Hal ini memungkinkan berdirinya organisasi kepanduan lain selain Pandu Rakyat Indonesia. Misalnya, terbentuknya IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) pada 16 September 1951. Selanjutnya, IPINDO diakui sebagai anggota International Conference (Organisasi Kepanduan Dunia) yang mewakili Indonesia dan bergabung dalam Far East Regional Scout Officer pada tahun 1953.

Kemudian pada tahun 1954, terbentuk organisasi POPPINDO (Persaudaraan Organisasi Pandu Puteri Indonesia) dan PKPI (Kepanduan Putri Indonesia) yang bergabung menjadi PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

Bila dijumlahkan, antara tahun 1950 sampai 1960, terdapat sekitar 100 organisasi kepanduan di Indonesia. Keseluruhan organisasi ini tergabung dalam tiga federasi organisasi, yakni IPINDO, POPPINDO, dan PKPI.

Akhirnya, pada tanggal 9 Maret 1961, Presiden Soekarno memberikan pidato kepada para pemimpin pandu di Istana Merdeka.

Ia mengumumkan pembubaran seluruh organisasi kepanduan di Indonesia dan menggabungkannya menjadi satu organisasi baru yang diberi nama Gerakan Pramuka dengan lambang tunas kelapa.

Maka, lahirlah Keppres No 238 Tahun 1961 mengenai Gerakan Pramuka yang ditandatangani oleh Wakil Presiden RI Ir Juanda pada tanggal 20 Mei 1961 karena Presiden Soekarno sedang melakukan kunjungan ke Jepang.

Gerakan Pramuka di Indonesia akhirnya secara resmi diperkenalkan pada 14 Agustus 1961. Kejadian ini terjadi bersamaan dengan pemberian bendera oleh Presiden RI sebagai bentuk apresiasi terhadap partisipasi para pandu dalam membangun kemerdekaan Indonesia.

4. Penentuan Hari Pramuka Indonesia

Pada saat Gerakan Pramuka diumumkan pada tanggal 14 Agustus 1961, maka tanggal 14 Agustus ditetapkan sebagai Hari Pramuka. Setiap tahunnya seluruh anggota Gerakan Pramuka di seluruh Indonesia merayakan hari tersebut.

Sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia sangat panjang yang melibatkan berbagai organisasi. Meskipun demikian, perbedaan tersebut akhirnya dapat menyatu menjadi satu kesatuan. Selamat Hari Pramuka bagi seluruh anak bangsa!

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال