
PEMERINTAH Kota Yogyakartamengklaim telah memiliki langkah penanggulangan bencana yang tidak hanya ditujukan kepada penduduk atau wisatawan lokal. Namun juga bagi wisatawan asing yang sedang berada di Kota Gudeg tersebut. Layanan tersebut bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi warga asing yang sedang berlibur di Yogyakarta.
"Pada penanggulangan bencana, kami melakukan mitigasi tidak hanya bagi warga setempat, tetapi juga bagi penduduk asing yang tinggal atau berkunjung," ujar Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo saat bertemu Duta BesarAustraliadi Indonesia Roderick Brazier di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, Senin, 11 Agustus 2025.
Hasto menyampaikan, tindakan mitigasi bagi warga asing agar mereka tidak merasa cemas atau khawatir jika sewaktu-waktu terjadi bencana saat sedang berlibur di Yogyakarta. Tidak hanya aspek teknis mitigasi tetapi juga meliputi manajemen komunikasi, perlindungan masyarakat, serta koordinasi lintas sektor, dan perlindungan.warga asingyang terletak di Kota Wisata itu.
Menurut Hasto, langkah-langkah khusus dalam mitigasi bencana untuk warga asing meliputi penyuluhan berkala di hotel, universitas, pusat wisata, serta komunitas ekspatriat. Selain itu juga terdapat pelatihan evakuasi, penyediaan pusat layanan darurat, serta koordinasi intensif dengan perwakilan diplomatik dan konsulat.
Hasto menambahkan bahwa kolaborasi antara teknologi kebencanaan yang dimiliki Australia dengan kemampuan komunitas berbasis masyarakat di Yogyakarta akan menciptakan kemitraan yang solid.
"Kami tetap bekerja sama dalam upaya memperkuat penanggulangan bencana dan mempererat hubungan persaudaraan," ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta Nur Hidayat menjelaskan bahwa perlindungan terhadap warga asing telah tercantum dalam dokumen kajian risiko dan rencana penanggulangan bencana.
"Ada kelompok khusus untuk penduduk asing, termasuk rencana evakuasi, perlindungan lingkungan sekitar, hingga prosedur pemulangan jika diperlukan," katanya.
Ia menuturkan, meskipun belum pernah ada pengalaman penanganan bencana besar yang melibatkan penduduk asing di Kota Yogyakarta, prinsip-prinsip perlindungan tersebut telah ditetapkan sesuai kesepakatan global.
"Di sini kami telah meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana, sedangkan di Australia memiliki keunggulan teknologi, ini bisa menjadi kesempatan kerja sama yang saling menguntungkan," ujarnya.